Unisma Malang kembali menggelar webinar internasional, Rabu (7/4) . Kali ini menganggkat tema “Islam Wasathiya Sebagai Basis Membangun Budaya dan Peradaban Untuk Perdamaian Dunia“ para peserta Webinar mendapatkan banyak sekali pemahaman baik mengenai Islam Moderat, tantangan paradigmatik, revitalisasi, hingga globalisasi Islam Moderat Indonesia.

Tema tersebut dipilih karena konflik agama yang akhir-akhir ini menjadi isu hangat di Indonesia baik lewat aksi teroris beberapa waktu lalu yang menewaskan korban jiwa dan kasus pemaksaan penggunaan hijab bagi siswi non muslim di salah satu SMK Negeri tidak terlepas dari pemahaman masyarakat terhadap agama dan kehidupan harmonis antar umat beragama. Sebagai negara dengan mayoritas masyarakatnya beragama muslim, Indonesia cukup baik jika dibandingkan negara-negara Timur Tengah yang tidak pernah absen dari peperangan.

Universitas Islam Malang sebagai universitas unggul yang ada di kalangan Nahdlatul Ulama sudah terbiasa akan Moderasi Islam yang ada di Indonesia selain itu sivitas akademika Unisma dibina untuk menjadi kader-kader Nahdlatul Ulama yang akan menjadi agen-agen penyebarluasan paham Islam Moderat baik di lingkungan nasional maupun internasional.

Dengan adanya fakta ini, Zuhairi Miswari menitipkan pesan dan dukungan kepada Unisma mengenai pentingnya Unisma untuk menjadi juru bicara Islam Moderat dalam bingkai semangat keagamaan, kebangsaan, kebhinekaan, dan kemanusiaan.

Selain itu Dubes RI untuk Arab Saudi ini mendukung Unisma menjadi penggerak dalam pengadaan acara diskusi internasional mengenai isu-isu yang ada di dunia dan dihadapkan dengan Islam dan moderasi Islam.

Unisma Malang harus di depan untuk jadi juru bicara Islam Moderat, kenapa? Karena Islam Moderat dalam NU merupakan Islam moderat yang kaffah baik secara akidah, fiqih, maupun tasawuf,“ tukas Dubes RI-Arab Saudi Zuhairi Miswar.